Informasi Kejahatan
Indonesia Tidak Takut Terorisme
Serangan teror yang terjadi di Jakarta, di jalan MH Thamrin, pada 14 Januari lalu sempat menggemparkan warga Ibu Kota. Akan tetapi dengan sekejap warga bangkit dan melakukan berbagai gerakan perlawanan terhadap teroris. Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga menyeruhkan hal yang serupa, tidak ada lagi yang perlu ditakutkan warga ibu kota. Karena saya sebagai Gubernur DKI Jakarta sangat yakin dan percaya, kami tidak akan pernah takut dan tunduk dalam aksi terorisme apa pun di Indonesia. Ahok juga mengatakan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat harus lebih erat. Peran RT dan RW sebagai kaki tangan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat, sudah seharunya mengetahui kegiatan mencurigakan warganya.
Begitu juga dengan para PNS, terutama para pejabat. Menurut Ahok, dengan mematuhi sumpah jabatan dan taat aturan kesejahteraan yang kerap dijadikan alasan seseorang bergabung dengan kelompok radikal tidak akan muncul lagi. Dalang dibalik semua aksi terorisme seperti yang sudah di beritakan oleh banyak media adalah Bahrun Naim, Kepala kepolisian Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa rencana polisi untuk mencari keberadaan Muhammad Bahrunnaim Anggih Tantomo alias Bahrun Naim terganjal kemampuan interpol negara setempat. Bahrun Naim saat ini diduga berada di Suriah maka dari itu pihak kepolisian saat ini masih kesulitan untuk memuru Naim.
Menurut Badrodin, saat ini satu-satunya cara adalah dengan menunggu Bahrun pulang sendiri sembari mengawasi pergerakannya, Polisi juga terus mengumpulkan informasi tentang pria yang juga pernah dibui atas kepemilikan senjata api tersebut. Bahrun diketahui sebagai lulusan D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Hampir sama dengan pelaku teroris lain, Bahrun kemudian membuka bisnis warung internet atau warnet. Bahrun juga pernah dihukum dua tahun karena menyimpan barang titipan 533 butir peluru laras panjang serta 31 butir peluru kaliber 9mm. amunisi itu diperoleh dari Purnama Putra alias Ipung alias Usamah alias Rizky yang ditipkan ketika jaringan Noordin M. Top masih kuat.
Polisi saat ini juga masih menyelidiki keaslian suara Bahrun Naim, menurut polisi keaslian suara tersebut harus diselidiki karena bisa saja suara tersebut bukan suara dari Bahrun Naim dan tidak ada kaitanya dengan teror bom tersebut. Untuk mengetahui itu, dalam waktu dekat polisi bakal meminta bantuan tim dari luar negeri untuk menyelidiki, Pihaknya berencana untuk meminta rekaman suara asli Bahrun Naim, untuk kemudian dibandingkan dengan suara yang beredar di Internet. Polisi juga masih menyelidiki aliran dana dari Suriah ke Indonesia, semuanya masih dalam proses pendalaman untuk penyelidikan.
0 comments:
Post a Comment