INFO GLOBAL
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi kesuksesan aparat gabungan TNI dan Polri dalam memburu dan menembak mati pimpinan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso, Senin 18 Juli lalu.
Meski sang pimpinan teroris itu sudah tewas, Jokowi meminta pengejaran terus dilakukan. Presiden memberi apresiasi kepada Polri dan TNI atas keberhasilan melumpuhkan kelompok teroris Santoso. Namun demikian Presiden meminta agar langkah dan upaya mengejar sisa-sisa gerombolan harus tetap dikejar
Johan mengatakan pula, Jokowi berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap segala potensi dan ancaman terorisme. Tewasnya Santoso tidak membuat aksi teror di Indonesia akan hilang sepenuhnya.
Presiden mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi dan ancaman terorisme. Jangan sekali kali kendur dan melemah sebaliknya kewaspadaan perlu ditingkatkan dan diperluas untuk menjaga bangsa dan negara dari aksi dan ancaman terorisme.
Adapun Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, sebelum menembak mati pimpinan MIT, satgas gabungan TNI dan Polri itu baku tembak dengan lima anggota kelompok Santoso. Namun, tiga lainnya berhasil kabur.
Satu jenazah teroris yang tewas dalam baku tembak dengan aparat Satgas Operasi Tinombala di hutan Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah telah dipastikan pimpinan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Santoso.
Meski demikian, sambung dia, pihaknya masih menunggu hasil pencocokan sample DNA Santoso dengan anaknya. Sehingga identifikasi bisa dinyatakan lengkap lewat uji laboratorium. Butuh tiga hari. Tapi dari yang disampaikan, ciri itu milik Santoso dan
itu juga sudah kita konfirmasi dari orang yang kenal dengan dia.
Baca Juga :
0 comments:
Post a Comment