Informasi Global
I Global - Gerakan pembersihan gorong-gorong di ibu kota terus dikebut, Petugas menemukan harta karun yang mengendap bertahun-tahun lamanya dan menicu genangan air.
Pembersihan Gorong-Gorong |
Gubernur Ahok menginstruksikan agar anak buahnya menuntuskan masalah sampah bungkus kabel, Dia bahkan meminta got di seluruh Jakarta dibersihkan bukan hanya di kawasan ring 1. Pasukan biru dari Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta besarta pasukan katak dari TNI Al bahu membahu membersihkan gorong-gorong.
Hasilnya ditemukan sampah bungkus kabel yang kian mengila jumlahnya di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sampai saat ini sudah 20 truk dikerahkan mengangkut limbah yang melahirkan genangan air tersebut.Pemilik kabel masih di selediki.
Sedangkan diseputar Istana Negara, Pasukan katak menemukan sedimensi lumpur yang selama bertahun-tahun tidak dibersihkan. Sampah bungkus kabel yang diangkut sampai saat ini mencapai sekitar 20 truk dan ini akan masih dikerjakan, Terus dicari karena semakin dalam sepertinya semakin banyak.
Prediksi masih banyak sampah bungkus kabel, Oleh karena itu, Pasukan biru akan meminta bantuan salah satunya kepada satuan Komando Pasukan Katak atau Kopaska TNI AL, Sementara tim Kopaska sudah membantu mengcek drainase di sepanjang Jalan Medan Merdeka Utara.
Lumpur yang menahun juga menjadi kendala, Komando Pasukan Katak menemukan lumpur yang menumpuk di gorong-gorong di seputaran istana. Ada 12 orang pasukan katak TNI AL yang diterjunkan ke gorong-gorong di Jakarta, Mereka dibagi dalam 3 tim dan disebar ke tiga titik.
Saluran yang paling banyak mengarah ke Monas, Sedimen tidak bisa ditembus, Karena ada yang tertutup lumpur sampai 100% dan 80%. drainase sempit dan kecil juga menjadi kendala untuk masuk menelusuri. Namun ada juga beberapa drainase yang menyambung masih lancar.
Kopaska siap terus membantu membuka jalur drainase, Tergantung dari pemda dan sesuai arahan dari pimpinan. Selain itu genangan air di ibu kota juga salah satunya akibat adanya pintu air yang ditutup. Ahoik menyebutkan Petugas Dinas Tata Air DKI salah paham karena pintu manggarai ditutup.
Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Tata Air yang juga dikenal sebagai Pasukan Biru itu telah salah memehami prosedur pengelolahan tiap-tiap pintu air, Mereka menutup pintu air soalnya mereka masih mengacu pada Prosedur Tetap Tahun 1973 yang bersumber pada kajian Belanda.
Pasukan Biru masih mengacu kepada protap tahun 1973, Sedangkan pada tahun tersebut belum ada Waduk Pluit, Pasar Ikan, Sahari belum dipasang sheetpile. Kini Jakarta sudah berubah tidak perlu lagi main tutup air padahal sejak tahun 2014pintu-pintu air sudah diintruksikan untuk dibuka namun kemaren ditutup lagi karena mengacu pada protap tahun 1973.
Kuncinya kata Ahok, Ada di Pintu Air Manggarai. Pintu Air yang satu ini harus tetap dibuka terus. Ada satu pengecualian, Pintu Air ini dapat ditutup saat musim kemarau agar sungai tidak kering.
0 comments:
Post a Comment