Cerita Sopir Taksi Soal Pilkada DKI

Informasi Global



I Global - Hiruk pikuk serta gegap gempita pemilhan Kepala Daerah DKI ternyata turut dirasakan oleh Endi, Pria yang bekerja sebagai sopir Blue Bird itu berharap Basuki T Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta kembali.


Informasi Global
Cerita Sopir Taxi Mengenai Pilkadaa DKI
Perbincangan Pilkada DKI dimulai ketika radio menyiarkan berita tentang Ahok, Saat itu sang pentiar radio membicarakan berita Ahok yang akan didukung oleh Partai Hanura dia pun bercerita panjang. Endi mengatakan bahwa sebaiknya Ahok maju lewat independen karena tidak ada beban, Kalau dicalonin partai, Partai itu penyebar penyakit ditekan terus sampai selesai menjadi gubernur.

Endi mengeluhkan bahwa partai yang di DPR, KPK mau dikerdilkan terus, Dia mengatakan KPK sering mencomot pejabat sama anggota DPR terus rakyat tidak ada yang kena. Selain tidak mempercayai anggota dewan yanga da di pusat, Dia juga sudah tidak percaya dengan anggota DPRD DKI. Ketidakpercayaanya akbat usulan pembelian uninterruptible power supply yang mencapai 6 miliar tiap unitnya.

Endi mengatakan masa ada harga UPS lebih mahal daripada harga bangun sekolah, Uang 6 miliar mah bangun sekolah mewah. Dia juga pernah mengantar orang PLN, Dia bilang gila aja tidak ada UPS harganya 6 miliar. Pria yang sudah sejak tahun 1960 menetap di mangga besar Jakarta Pusat itu mengungkapkan langkah Ahok dengan menghilangkan anggaran UPS membuat beberapa anggota DPRD berang, Akibatnya Ahok terus disikut selama menjabat.

Apalagi Lulung, Endi mengatakan bahwa Lulung yang akan mencalonkan diri sebagai gubernur DKI tidak akan ada yang mau pilih, Ahmad Dhani juga mau nyalonin lagi, Ngurus keluarga aja tidak rampung-rampung celetuk Endi.

Puluhan tahun menetap di Jakarta, Endi mengaku merasakan banyak perubahan di masa pemerintahan Ahok. Seperti pelayanan publik yang tidak lagi dipungut uangm Banjir yang mulai teratasi, Serta kawasan kumuh di sunter yang semerawut sudah lebih rapi.

Dia juga bercerita tentang gubernur dulu, Foke saja banjir masih dibilang genangan, Kalau belum kena kumisnya dibilang belum banjir. Memang banjir tidak bisa dihindari, Namun banjir yang sekarang lebih cepet surut. Selain itu da merasakan pejabat DKI kini bekerja lebih baik, Sebab kinerja pejabat selalu dikontrol.

Radio di taksinya masih terus menyala, Kemudian Endi berbicara lagi kurangnya Ahok cuma sempral aja omongannya, Karena dia bisa dikatakan bukan politikus tapi orang dagang. Lulung aja ditunjuk-tunjuk terus sama dia, Karena dia tidak terikat partai mana-mana.

Meski demikan Endi tidak menyerahkan KTP DKI nya kepada Teman Ahok untuk mendukung pencalonan Ahok maju melalui jalur independen. Endi mengaku tidak tahu menahu  perihal pengumpulan KTP tersebut. 

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment